Alhamdulillah,
atas karunia dan rahmat-Mu, Engkau pilihkan untukku seorang Mursyid yang
menuntunku untuk melakukan perjalanan ruhani mendekatkan diri pada-Mu, sejak
tanggal 22-04-2011 hari Jum’at Kliwon (18 Jumadil awal 1432 H) aku merendahkan
diriku untuk belajar bersama Beliau untuk mengenal-Mu Yaa Allah. Beliau adalah
Kyai Nafe’ putra Kyai Abdullah Salam dari Kajen-Margoyoso Kab. Pati, seorang
Mursyid Tareqah Naqsabandiyah Khalidiyah.
Subhanallah
aku bersyukur pada-Mu Yaa Allah dengan banyaknya ilmu dan karomah yang Engkau
tuangkan pada diriku. Dan karomah yang sangat besar adalah tatkala aku berserah
diri pada-Mu Yaa Allah dan hanya “memilih Engkau untuk diriku”. Kini hatiku
tenang bersama-Mu dan sibuk mengenal-Mu.
Untuk
apa aku menyombongkan diri dengan nasabku, susah payah menelusuri silsilah
keluargaku. Kini aku tak perlu lagi karena waktuku adalah untuk bekal
perjalananku ke depan. Aku masih banyak berbuat dosa, dosa dan dosa yang sangat
banyak...
Setelah
20 tahun lebih aku belajar spiritual, maka kini aku doakan dengan tulus ikhlas
kepada para syaikh, ustad dan murobbi yang menghantarkanku pada kondisi
spiritual saat ini, semoga mereka semua mendapatkan kedudukan yang tinggi di
sisi Allah.
Pertama
kepada Asy-Syaikh Hasan Al-Banna yang telah menyusun wirid al-Ma’tsurat
Wazhifah Kubro, yang telah aku amalkan sejak tahun 1990 an, dimana aku dapatkan
dari para murobbi. Asy-Syaikh Hasan al-Banna pendiri jamaah dakwah Al-Ikhwanul
Muslimin.
Kedua,
kepada Asy-Syaikh Abu Hasan Al-Sadzili pendiri tareqah Syadziliyah dimana aku
telah mengamalkan secara sirriyah bagian dari wirid yang Beliau ajarkan kepada
para pengikutnya dan aku dapatkan dari kitab Durrat al-Asrar wa Tuhfat al-Abrar
fi Aqwal wa Af’al wa Ahwal wa Maqamat wa Nash wa Karamat wa Adzkar wa Da’wat
Asy-Syaikh Abu Hasan Asy-Syadzili.
Ketiga,
kepada Asy-Syaikh ‘Abdul Qadir Al-Jaelain yang mana aku mengamalkan bagian
wirid 12 kalimat yang Beliau ajarkan di Kitab Sirr al-Asrar Fi Ma Yahtaj Ilayh
al-Abrar, aku baca secara sirriyah dan aku telah merasakan banyak kebaikan dari
apa yang Beliau ajarkan, dan aku juga mengambil Wirid Da’watul Jalalah yang aku
baca habis subuh dan Basyairul Khairat.
Keempat,
kepada Kyai Nafe yang telah mengajarkan kepadaku wirid khafi, “tersembunyi” dari Tareqah
Naqsabandiyah Khalidiyah yang diajarkan oleh Syeikh Muhammad Bahauddin An-Naqsabandi, Beliau adalah seorang wali qutub
yang masyhur hidup pada tahun 717-791 H di desa Qoshrul ‘Arifan, Bukhara,
Rusia.