Laman

Senin, 26 November 2012

HAKIKAT UTAMA PROYEK PERADABAN KITA

Sahabat Mujahid Dakwah dan Tarbiyah, manusia di negara kita banyak yang telah kehilangan identitas dan jati dirinya. Hanya saja, usaha-usaha di bidang peradaban ini boleh di bilang mengalami kegagalan sejak reformasi 98 digulirkan. Barangkali, diantara penyebab utamanya adalah ketidakmampuan mengembalikan kapabilitas peradaban yang seharusnya dimiliki individu dan sosial, sesuai dengan persepsi Islami, serta bangunan sejarah dan kejiwaan seorang Muslim. Dimana sudah jelas bahwa peradaban ini harus dibangun 'Atas berkat Rahmat Allah' sebagaimana yang dirumuskan oleh para mujahid pendiri negara ini dalam Pembukaan UUD 45. Sehingga nilai dan arah pembangunan peradaban tidak lain agar Negara dan Bangsa Indonesia ini dirahmati oleh Allah.

Kita mengakui keunggulan peradaban Barat pada aspek materi, sehingga mereka menguasai kendali kekuatan dan kekayaan materi. Hanya saja, kita tidak menganggap peradaban Barat dengan semua dimensinya sebagai contoh yang hendak kita tiru.

Proyek peradaban kita berpijak pada pandangan yang terpadu, yang memerhatikan urusan-urusan manusia, sebagaimana ia memerhatikan urusan alam semesta dan kehidupan, mengaitkan semua itu dengan Rabb manusia, Pencipta alam semesta, Pemberi kehidupan, tanpa melebih-lebihkan dan tanpa mengurangi. Sehingga para mujahid pendiri negara ini merumuskan nilai yang disepakati sebagai pijakan dalam arah pembangunan bangsa dan negara Indonesia ke depan agar menjadi negara yang sehat dan kuat.

Nilai pertama yang dirumuskan adalah nilai ketuhanan yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya * Piagam Jakarta). Artinya semua komponen bangsa harus diarahkan dan dilindungi pelaksanaan nilai pertama ini dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan syariatnya masing-masing sebagaimana tujuan Pemerintahan Negara Indonesia ini dibentuk yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Disamping itu para penyelenggara negara juga harus bisa menjadi contoh dan tauladan dalam penerapan nilai ini. Bukan sebaliknya, justru penguasa dengan pengaruh dan order dari luar menuduh para dai dan orang-orang muslim yang taat sebagai tetoris.

Jika nilai pertama sudah dilaksanakan sehingga bangsa Indonesia ini mengenal Tuhannya dan tidak ada lagi yang mengaku atau bersikap sebagai tuhan bagi yang lain, maka nilai kedua baru bisa ditumbuhkan yaitu nilai Kemanusiaan yang dirumuskan oleh para mujahid pendiri bangsa ini dengan kalimat 'Kemanusiaan yang adil dan beradab'. Insaniyatul insan dalam materi tarbiyah kita adalah dalam rangka mewujudkan nilai kedua ini yaitu memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang adil dengan kebenaran yang dibawa dan memiliki peradaban yang unggul karena tidak seperti atau menjadi binatang atau lebih sesat lagi dari binatang.

Alangkah panjang untuk menguraikan hal ini, mohon maaf jika sampai disini dulu penjelasan arah peradaban kita. Moga tetap semangat dalam dakwah dan tarbiyah.

Published with Blogger-droid v2.0.6

Minggu, 25 November 2012

JANGAN PERNAH PUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH

Assalamu'alaikum wr wb

Alhamdulillah, Allahumma sholli 'alaa Muhammad,

Semangat Pagi Sahabat, sadarilah kita hanyalah manusia biasa, terlalu sering kita terjatuh pada perbuatan dosa karena hawa nafsu kita dan syaitan yang selalu menggoda kita. Jangan berputus asa karena Rasulullah Muhammad saw, sang pembawa kabar gembira telah menyampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang berdosa, sebagaimana firman Allah SWT:

Katakanlah:" Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melanggar batas-batas dirinya, janganlah kalian berputus asa terhadap rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS 39: 53)

Dari Anas ra, ia berkata: saya mendengar Rasulullah saw bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: Wahai anak Adam, selama kamu berdoa dan mengharap kepada-Ku niscaya Aku ampuni dosa yang telah kamu lakukan dan Aku tidak memperdulikan berapa banyaknya. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu bagaikan awan di langit, kemudian kamu minta ampun kepada-Ku niscaya Aku mengampunimu, dan Aku tidak memperdulikan berapa banyak dosamu. Wahai anak Adam, seandainya kamu datang kehadapan-Ku dengan membawa dosa seisi bumi, kemudian bertemu dengan Aku tanpa menyekutukan sesuatu apapun dengan-Ku, niscaya Aku akan mengampuni dosa yang se isi bumi itu" (HR Turmudzi)

Allahu a'lam

Wassalamu'alaikum wr wb

Published with Blogger-droid v2.0.6

Selasa, 20 November 2012

MEMULAI BISNIS SENDIRI, INI KUNCINYA

Sahabat, jika Anda ingin memulai bisnis sendiri, bersiaplah menghadapi masalah, Anda akan menemui masalah setiap hari sebagai ujian dan tantangan hidup ini. Tetap FOKUS, apa pun yang terjadi. Jadilah orang BESAR,  sebesar tantangan yang Anda jumpai setiap hari. Jangan pernah menyerah..! Ingat sahabat, jangan pernah menyerah.

Ingat, Allah tidak membebani seorang hamba melainkan sebatas kemampuannya. Maka tatkala ujian terasa begitu berat dan besar, sadari dan bahkan justru  SYUKURI bahwa Allah memberikan semua ini untuk KEBAIKAN kita, sekali lagi untuk KEBAIKAN kita, agar kita jadi orang BESAR.

Salam Sehat Kuat Dahsyat by S2B

Published with Blogger-droid v2.0.6