Laman

Kamis, 04 September 2008

RAHASIA RUANG KOSONG

RAHASIA RUANG KOSONG

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, serta silih bergantinya malam dan siang SUNGGUH terdapat tanda-tanda (RAHASIA) kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal” (QS 3: 190)

Dari ayat ini, masih ada satu Rahasia lagi, apa rahasianya? Mari kita amati kata kunci ”penciptaan langit dan bumi”. Ada satu pertanyaan dari manakah asal semua yang disemesta ini diciptakan? Baik yang ada di langit maupun di bumi.

Ada sebuah buku yang sangat bagus menjelaskan rahasia ini, yaitu buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu.

QUANTUM IKHLAS*)[1]

Di masa lalu ada seorang guru bijak yang selalu menyelenggarakan kuliahnya di bawah sebuah pohon yang tinggi dan besar menjulang ke langit. Dan suatu hari ketika kelas sepi anak laki-laki dari guru itu bertanya pada ayahnya dari manakah langit, bumi dan seluruh isinya berasal. Kemudian sang ayah memintanya mengambil satu buah yang sudah kering, dan banyak terserak di bawah pohon besar itu, memintanya untuk membelahnya dan melihat isinya. Ketika anak itu menemukan sebuah biji kering di dalamnya, sang ayah memintanya untuk terus membelahnya hingga ia akhirnya menemukan bahwa biji itu ternyata kosong, hampa, tidak berisi apa-apa. Sang ayah kemudian menjelaskan kepada anaknya bahwa seperti pohon raksasa yang berusia ratusan tahun itu, segala sesuatu yang ada di alam semesta ini bermula dari sesuatu yang tidak ada, kosong, dan hampa.

Semua yang tampak berasal dari sesuatu yang tidak tampak. Semua yang bisa dilihat berawal dari sesuatu yang tidak bisa dilihat.

Kesuksesan hidup yang ingin kita raih dan serinmg digambarkan dalam bentuk rumah mewah, mobil baru, perhiasan mahal, harta benda, keluarga harmonis, tubuh sehat, serta status dan jabatan tinggi adalah sesuatu “yang terlihat”. Lalu dari manakah itu semua berasal? Apakah bentuk yang “tak terlihat” dari wujud kesuksesan itu? Benarkah hanya ada satu cara “kerja keras’ untuk mewujudkannya? Ataukah ada cara yang lebih cerdas dan elegan untuk meraih semua itu? Untuk menjawabnya kita perlu keluar dari comfort-zone pola piker sukses kita untuk sejenak memasuki wilayah quantum-zone yang akan merevolusi cara pandang kita tentang arti dan cara kita meraih sukses dan kebahagiaan hidup.

MEMASUKI REALITAS QUANTUM

Para ilmuwan kuantum meneliti apa sebenarnya yang terjadi ketika sebuah benda dibelah terus menerus hingga ke tingkat materi yang sangat kecil. Dan materi terkecil itu terus dibelah lagi dengan alat pemecah atom particle accelerator sampai tak terhingga hingga berubah menjadi energy yang terhalus. Dan selama bisa dilakukan energy terhalus itu pun diusahakan untuk terus-menerus dibelah hingga akhirnya- seolah-lenyap menghilang.

Dari berbagai penelitian itu, ilmu fisika kuantum hadir membawa berita baru seperti ini: bahwa didunia energy terhalus yang ‘tak tampak’ wujudnya berlaku hukum yang berbeda dengan dunia benda yang ‘tampak’. Yaitu hukum fisika kuantum yang unik dan agak ‘sulit dipercaya’, yang diantaranya:

1. Di level kuantum sebenarnya tidak ada benda yang padat. Semua benda di dunia pada dasarnya terbuat dari ‘ruang hampa’
2. Tingkah laku partikel yang berubah-ubah dari benda padat menjadi getaran vibrasi dan sebaliknya tergantung dari ‘niat’ peneliti.
3. Berlaku Hukum Ketidakpastian (uncertainty principle), hingga
4. Hukum Non-lokalitas yang menyatakan bahwa unsur terkecil dari semua benda itu sebenarnya ada disini dan di mana-mana sekaligus.

Lalu apa hubungannya semua hal itu dengan usaha kita untuk meraih sukses dan kebahagiaan? Sangat erat. Oleh karena untu meraih kesuksesan lahir-batin dengan Teknologi Quantum Ikhlas kita akan menggunakan kekuatan pikiran dan perasaan yang merupakan ‘benda kuantum yang tak terlihat’, sehingga hukum fisika kuantumlah yang lebih pas untuk kita gunakan.

Hal yang sangat menarik dari kenyataan kuantum ini adalah bahwa pada level yang semaikin dalam dan halus, energy yang dikandungnya justru semakin besar. Energi nuklir yang lebih halus misalnya, berjuta-juta kali lebih powerfull dibandingkan energy kimia.

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali imron: 191)

‘Mengingat Allah’ berarti mengingat DZAY YANG MAHA GHOIB sebagai asal penciptaan alam semesta, ini adalah puncak segala-galanya untuk menjadikan hati ini memiliki LEBIH BESAR dan LEBIH LUAS ruang-ruang KOSONG. Ruang KOSONG sebagai ‘benda kuantum yang tak terlihat’ akan semakin kuat pancarannya apabila kita terus melakukan proses “Mengingat Allah’ dalam setiap kondisi dan situasi, dan dalam setiap posisi. ‘Mengingat Allah’ adalah sebuah proses penggabungan dari kegiatan lisan, pikiran dan perasaan.

MENGGUNAKAN RAHASIA ‘RUANG KOSONG’

Jika Anda ingin memasukkan sesuatu yang baru dalam kehidupan Anda, Anda harus memiliki ruangan yang tersedia untuk itu. Tidak ada sesuatu apapun dapat masuk ke dalam hidup Anda kecuali kalau ada ruang kosong untuk hal itu. Sesungguhnya alam ‘membenci ‘kekosongan. Kebun yang kosong lama kelamaan akan ditumbuhi oleh rumput. Meja yang kosong apabila lama tidak dibersihkan akan dipenuhi dengan debu. Air mengalir akan mengisi ruang kosong. Intinya adalah apa pun yang kita biarkan kosong akan mulai terisi kembali. Maka kalau Anda menginginkan sebuah kendaraan, ciptakan ruang kosong yang dinamakan garasi mobil.

Untuk menerima semua kebaikan yang diinginkan hati Anda, Anda harus percaya dan bersiap-siap untuk menerimanya. Dan Anda harus menciptakan ruangan untuk diisi ketika hal itu datang. Ini sebenarnya adalah bagian yang menyenangkan. Pikirkan tentang bagaimana Anda dapat mencipatakan kekosongan yang besar atau kecil dalam hidup Anda untuk menyimpan kebaikan yang sudah dalam perjalanan kearah menuju diri Anda. Tidak ada cara yang lebih baik untuk mengirimkan pesan tentang kelimpahan kepada seluruh alam dan kepada pikiran bawah sadar Anda selain menyumbangkan barang-barang yang tidak lagi Anda gunakan atau tidak lagi sesuai bagi diri Anda. Barang apa yang masih Anda simpan saat ini yang tidak lagi Anda gunakan?

TINDAKAN MENGOSONGKAN

Mengosongkan lemari pakaian Anda dan memberikan barang-barang yang tidak lagi Anda gunakan adalah cara yang sangat baik untuk menciptakan ruangan demi kebaikan Anda dan menikmati kesenangan memberi pada saat yang bersamaan. Setiap pakaian yang Anda sumbangkan mencipatakan ruangan untuk barang-barang yang benar-benar berguna bagi Anda dan sesuai dengan siapa diri Anda sekarang.

Dalam seminar saya sering mengilustrasikan bagaimana cara seorang wanita yang sudah cukup umur tapi jodoh tidak kunjung tiba melakukan tindakan mengosongkan. Saya suruh untuk membuka lemari pakaiannya. Kemudian lihatlah tumpukan baju-baju, rok atau tumpukan sepatu. Mana yang sudah tidak digunakan lagi diambil, dikeluarkan dari dalam lemari, berikan pada yang memerlukan. Setelah itu, buat satu ruangan kosong dalam lemari tersebut sebagai tempat yang disediakan nantinya untuk baju-baju atau celana panjang suaminya. Bahkan saya suruh saat tidur untuk menyediakan satu buah bantal kosong disampingnya.

Itu semua adalah sebuah ujud tindakan nyata secara fisik, dan yang lebih penting lagi adalah bagaimana seseorang menciptakan ruang kosong dalam hati dan pikiranya. Niat ikhlas yang tertanam dalam hati adalah salah satu bentuk penggunaan rahasia ruang kosong diawal melakukan sebuah amal, sedangkan tawakkal juga adalah salah satu bentuk penerapan rahasia ruang kosong setelah bekerja dan berusaha.

RAHASIA ’RUANG KOSONG’ adalah satu kesatuan dengan RAHASIA TARIK MENARIK. Semua yang di alam diciptakan oleh Allah dari sesuatu yang ’tidak ada’, dan yang ’tidak ada’ ini kemudian membangun ’ruang hampa’ atau ’ruang kosong’, yang mana semua saling tarik menarik satu sama lainnya membangun sebuah ujud yang Allah Kehendaki. Maka dapat disimpulkan bahwa semua yang ada dialam semesta adalah kumpulan ’ruang kosong’ atau kumpulan ’ruang yang tidak ada’, yang ’ada’ hanya satu yaitu ALLAH

[1] Erbe Sentanu – Quantum Ikhlas hal :2-3