Laman

Jumat, 15 Februari 2008

KENANGAN SAAT MEMBANGUN MASTERMIND PROPERTY

Kala itu bulan April 2005, aku pertama kali mengutarakan ideku kepada seseorang. Dia adalah Bpk Agus Sugeng R, SE Ak. Di sebuah masjid perumahan dimana aku tinggal, Masjid sabilillah. Sehabis sholat ashar berjamaah. Beliau adalah Manajer BMT Harum yang di bulan April 2005 baru didirikan. Aku katakan pada beliau: “Sebagai seorang manajer, antum (Anda) ibarat seorang sopir. Saat mobil ini mulai melaju dan masuk gigi satu konsentrasikan pada arah ke depan yang dituju. Kemudian teruslah melaju, naikkan ke gigi berikutnya. Insya Allah tahun 2007 kita akan terjun ke bisnis Property.”

Dari sinilah, aku memulai mematangkan ideku. Yang penting aku harus berani menyampaikan apa yang menjadi impianku, terserah apa reaksi orang lain tentang impianku. Karena dengan keberanian inilah yang akan menentukan keberanian-keberanian berikutnya. Aku harus memotong urat rasa malu, sepanjang itu adalah sebuah kebenaran dan akan mendatangkan manfaat bagi banyak orang. Orang mentertawakan ide dan impianku adalah hal yang wajar bahkan biasa bagiku. Sebagaimana dulu saat aku menyampaikan impianku tentang sebuah sekolah yang besar dan megah.

Sambil memberi support pada BMT yang baru dilahirkan. Aku mulai bergerilya mencari Tim yang akan aku ajak untuk mewujudkan impianku ‘membangun sebuah property’. Pertama, aku datangi Bpk. Sugianto, ST. Aku memilihnya karena beliau sudah terlihat cukup tangguh untuk mengerjakan berbagai macam proyek pemerintah. Tidak hanya itu, Beliau adalah kader pertamaku dalam dakwah dan tarbiyah, sehingga aku cukup mengenal dengan baik.

Beberapa bulan kemudian, aku menemui orang kedua yang akan aku masukkan dalam Tim ini. Beliau adalah Bpk. Suwarno. Posisi beliau sebagai manajer BMT Fastabiq akan memudahkan bagiku dalam mengakses dana yang cukup besar. Karena aku ingin bisnis ini aku bangun dengan konsep BODOL (Bisnis Optimis Dana Orang Lain), alias tanpa modal yang harus dikeluarkan dari saku sendiri.

Setelah itu, bertiga mulai melangkah mencari lahan. Tahap ini aku jalankan padahal uang alias modal belum ditangan. Aku harus jalan bersama agar aku bisa belajar menyamakan langkah, menyatukan pikiran. Dan aku harus segera melangkah, agar aku bersama timku ini terbiasa untuk SEGERA mengambil peluang, semakin cepat bertindak semakin cepat menjadi bijak. Dari yang harganya seratus juta, sampai mendekati harga setengah milyar. Yang penting tim ini harus berani menawar, uji nyali kata orang.

Sambil melangkah, aku mulai sharing tentang perlunya menambah tim ini dengan seorang yang tangguh dalam marketing. Maka, akupun mendekati seorang yang aku pandang cukup hebat dalam persoalan ini. Aku datangi rumahnya, dan aku kaget karena Beliau menunjukkan padaku kumpulah brosur property. Aku jadi semakin yakin bahwa energy yang aku pancarkan akan menarik semua yang berada di frekuensi pancaran hati dan pikiranku. Beliau adalah Bpk. Abdul Karim STP. Beliau seorang manajer di perusahaan Garuda Food. Dan terbukti, aku tidak salah pilih. Beliau kini membuktikan kemahiran dan keahlian yang dimilikinya.

Tanggal 27 September 2006, aku dimutasi ke wamena. Apakah impianku juga terbang? Tidak, semua tetap berjalan dengan baik. Aku memonitor terus tim ini, dan beberapa kali aku kirim sms untuk sekedar memberi motivasi dan meminta pendapat tentang property ini. Memang, terkadang kita perlu rehat untuk sekedar berhenti melepas kejenuhan dan untuk mengumpulkan energy. Kepindahanku justru membuat aku semakin semangat. Aku menentukan sebuah isyarat, bahwa semua ini akan ujud dengan ijin Allah tatkala aku bisa kembali ke Pati.

Saat liburan di Jawa tanggal 16 Nopember 2006 aku kumpulkan tim ini di rumah Bpk. Abduli Karim. Aku tulis nama-nama tim ini satu persatu di white board. Saat sampai nomor empat, aku tercenung, mengapa? Sepertinya tim ini masih kurang satu, tim ini harus ganjil. Tiba-tiba, tanpa direncana dan tanpa diundang datang seseorang yang kemudian menyempurnakan komposisi tim ini. Beliau adalah Bpk. Sutrisno, Arch. Beliau adalah seorang arsitektur. Maka, dari sinilah aku bisa belajar bahwa sebagai manusia kita dituntut untuk melangkah dan berusaha sesuai kemampuan kita secara manusiawi. Dan Allah-lah yang akan menyempurnakan rencana kita jika kita yakin dan menyerahkan semua akhir urusannya pada Dia yaitu Allah.

Dari meeting pertama ini diputuskan untuk membeli lahan seluah 5.000 meter persegi dengan jumlah rumah yang akan dipasarkan sebanyak 40 unit rumah. Target pemasaran adalah mulai dipasarkan bulan Maret 2007, satu tahun kemudian direncanakan bisa habis.

Jika dihitung dari awal ide sampai meeting pertama, kurang lebih membutuhkan waktu 1,5 tahun untuk membentuk sebuah mastermind. Maka, bagi Anda yang ingin membentuk sebuah mastermind, Anda harus sabar dan benar dalam memilih.

Tanggal 24 Januari 2007 aku dimutasi dan kembali ke Pati. Langsung tahap selanjutnya aku jalankan bersama tim yang telah dibentuk ini. Akhirnya aku bisa mewujudkan impianku dengan ijin dan pertolongan Allah. Berapa yang bisa dipasarkan untuk tahun 2007? Dahsyat…… 124 unit rumah type 21, 36 dan 45. Semua telah habis terjual. Alhamdulillah… Maasyaa Allah… La quwwata illaa billaah…