Laman

Minggu, 04 September 2011

Tawakal - sebuah catatan di Ramadhan 1432 H (Agustus 2011)

Saat Ramadhan 1432 H (Agustus 2011) tepatnya sepuluh hari terakhir, ada saat dimana saya menghadapi situasi yang sangat dilematis. Ada dua pilihan yang harus saya lakukan. Seperti biasa saya akan masuk ke kamar khusus dimana saya biasa bermunajat, waktu itu masih dhuha sehingga saya sholat dhuha terlebih dahulu. Lalu dzikir dan saya ambil al-Qur'an tarjamah. Setelah itu saya
berdoa memohon pada Allah: "Ya Allah, saya bingung atas dua pilihan yang harus aku pilih, maka berilah aku petunjuk-Mu melalui al-Qur'an ini." Dan saat aku buka al-Qur'an dengan tangan kananku, yang terlihat adalah ayat yang menyuruh aku untuk "tawakal". Kemudian aku ulangi lagi, sampai empat kali dan semua ayat yang terbuka didalamnya menunjukkan pada perintah untuk "tawakal". Dengan jawaban seperti itu dengan diulang sampai empat kali, kemudian aku berdiri dari tempat sholat dan tertawa.... "Ya aku tahu apa yang harus aku lakukan." Aku putuskan bayar zakat hari itu 100 juta dan soal urusan dunia aku "tawakal" pada Allah. Keputusan itu aku sampaikan ke manajer keuangan agar segera dieksekusi.

Selang beberapa hari dan masih dalam sepuluh hari terakhir ramadhan, aku baca sebuah buku terjemah dari kitab "Jala al-Khawatir" di dalamnya dikisahkan demikian:

Musa a.s mengatakan kepada Tuhannya dalam munajatnya kepada-Nya: "Wahai Tuhanku, nasihatilah aku!" Maka Dia menjawab: "Aku menasihatkan kepadamu agar bertawakkal kepada-Ku dan mencari-Ku." Percakapan ini diulangi empat kali, setiap kali dengan permintaan yang sama dari Musa a.s dan jawaban yang sama pula dari Tuhannya. Tuhan tidak mengatakan kepadanya agar mencari dunia, ataupun mencari akhirat. Seolah-olah Dia mengatakan kepadanya: "Aku menasihatkan kepadamu agar taat kepada-Ku dan tidak membangkan kepada-Ku. Aku menasehatkan kepadamu agar mencari kedekatan-Ku. Aku menasihatkan kepadamu agar mengukuhkan Ke-esaan-Ku dan bekerja demi Aku. Aku menasehatkan kepadamu agar berpaling dari segala sesuatu selain Aku."

Ya Allah, aku paham apa yang harus aku lakukan.... Semua adalah bagian dari perjalanan spiritualku untuk mengenal-Mu dan agar aku bisa sampai kepada-Mu. Dunia yang ada padaku hanyalah titipan-Mu agar aku berikan demi kejayaan Dien-Mu.

Wahai para pencinta!!!! Wahai para pencari !!! Waspadalah, jangan sampai kehilangan Tuhan Yang Mahabenar, sebab jika kalian kehilangan Dia, berarti kalian telah kehilangan segala-galanya. Allah Yang Mahakuasa dan Mahaagung mewahyukan kepada 'Isa a.s: "Wahai 'Isa, waspadalah jangan sampai engkau kehilangan Aku, sebab jika engkau kehilangan Aku, berarti engkau telah kehilangan segala-galanya, tetapi jika engkau tidak kehilangan Aku, berarti engkau tidak kehilangan apa pun."