Laman

Minggu, 24 Maret 2019

DI ANTARA WAKTU PALING UTAMA UNTUK BERDOA

DI ANTARA WAKTU PALING UTAMA UNTUK BERDOA

Sahabat Pecinta Sholat Subuh Berjamaah, ketahuilah bahwa di antara waktu paling utama untuk berdoa telah disampaikan oleh Rasulullah saw:

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ
قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ قَالَ جَوْفَ اللَّيْلِ الْآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ

Dari Abu Umamah ia berkata; Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam ditanya; wahai Rasulullah, doa apakah yang paling di dengar?

Beliau berkata:

"Doa di tengah malam bagian terakhir, serta setelah shalat-shalat wajib."

(HR. At Tirmidzi no. 3499, Imam At Tirmidzi berkata: hasan. Syaikh Al Albani juga menyatakan hasan)

Hadits ini menunjukkan dua waktu utama untuk berdoa, yaitu:

▪️ Di tengah malam bagian akhir
▪️ Setelah shalat wajib

Berkata Imam Abu Thayyib Syamsul Haq Al ‘Azhim Abadi Rahimahullah, tentang makna Duburus shalah (belakangnya/akhirnya shalat) :

"في دبر كل صلاة" : أي عقبها وخلفها أو في آخرها

“Pada   dubur kulli ash shalah, yaitu setelah shalat dan belakangnya, atau pada akhirnya.”

(‘Aunul Ma’bud, 4/269. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)

Dalam Al Mausu'ah:

ذَهَبَ جُمْهُورُ الْفُقَهَاءِ إِلَى أَنَّ مَا بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَفْرُوضَةِ مَوْطِنٌ مِنْ مَوَاطِنِ إِجَابَةِ الدُّعَاءِ

“Pendapat MAYORITAS fuqaha adalah bahwa waktu setelah shalat  fardhu merupakan waktu di antara waktu-waktu dikabulkannya doa.”

(Al Mausu'ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 39/227)

Dalam kitab yang sama, disebutkan:

يُسْتَحَبُّ لِلإِْمَامِ وَالْمَأْمُومِينَ عَقِبَ الصَّلاَةِ ذِكْرُ اللَّهِ وَالدُّعَاءُ بِالأَْدْعِيَةِ الْمَأْثُورَةِ
 
“Disunnahkan bagi imam dan makmum setelah selesai shalat untuk berdzikir kepada Allah dan berdoa dengan doa-doa ma’tsur.” (Ibid, 6/214)

Di halaman yang sama, dikutip perkataan  Imam Mujahid sebagai berikut:

إِنَّ الصَّلَوَاتِ جُعِلَتْ فِي خَيْرِ الأَْوْقَاتِ فَعَلَيْكُمْ بِالدُّعَاءِ خَلْفَ الصَّلَوَاتِ

“Sesungguhnya pada shalat itu, dijadikan sebagai waktu  paling baik bagi kalian untuk berdoa, (yakni) setelah shalat.” (Ibid)

Imam Al Bukhari membuat Bab dalam kitab Shahih-nya:

باب الدعاء بعد الصلاة

Bab Berdoa Setelah Shalat

Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah berkata tentang Bab itu:

قوله: "باب الدعاء بعد الصلاة" أي المكتوبة، وفي هذه الترجمة رد على من زعم أن الدعاء بعد الصلاة لا يشرع

“Ucapannya (Al Bukhari), “Bab Tentang Doa Setelah Shalat” yaitu shalat wajib. Pada bab ini, merupakan bantahan atas siapa saja yang menyangka bahwa berdoa setelah shalat tidak disyariatkan.”

(Lihat Bantahan lengkap Beliau terhadap Imam Ibnul Qayyim yang dianggap mengingkari adanya doa setelah shalat wajib,  di Fathul Bari, 11/133-135. Darul Fikr)

Imam Ja’far Ash Shadiq Radhiallahu ‘Anhu -salah satu guru Imam Abu Hanifah dan ulama Ahlus Sunnah yang dicaplok oleh Syiah sebagai Imam mereka-  berkata:

  الدعاء بعد المكتوبة أفضل من الدعاء بعد النافلة كفضل المكتوبة على النافلة.

“Berdoa setelah shalat wajib lebih utama dibanding berdoa setelah shalat nafilah, sebagaimana kelebihan shalat wajib atas shalat nafilah.”

(Fathul Bari, 11/134. Tuhfah Al Ahwadzi, 2/197. Syarh Shahih Bukhari, 10/94)

♻ Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.

•┈•◎❅❀❦❖🌺💠🌺💠🌺❖❦❀❅◎•┈•