Saya masih teringat, saat sedang berdzikir di masjid tempat saya belajar Thariqah Naqsibandiyah Khalidiyah bersama Abah Nafe' di Kajen Margoyoso Pati, dikala kenikmatan berdzikir sirr sedang saya rasakan, seakan-akan dalam hati saya mendengar suara memanggil saya sehingga saya pun menjawab 'Labaika ya Rasulullah'. Saya terkejut, saya merasa ada yang kurang dari amalan dzikir saya.
Maka saya mulai membaca shalawat ini, karena ringkas dan pendek serta mudah diajarkan terutama kepada staff dan manajer/direktur di Tito Group. Saya bagikan tasbih elektrik pada mereka -sahabat saya di Tito Group- agar memperbanyak bacaan shalawat ini. Subhanallah banyak keajaiban yang saya rasakan sepanjang mengamalkan shalawat ini, baik untuk bisnis maupun kehidupan keseharian. Dan hal ini pun sangat dirasakan oleh sahabat saya semua di Tito Group.
ULASAN:
Imam asy-Sya’roni berkata: “Rasulullah saw pernah bersabda: Barangsiapa membaca shalawat ini, maka ia telah membuka tujuh puluh pintu rahmat untuk dirinya dan Allah akan menitipkan cintaNya pada hati manusia sehingga mereka tidak akan marah kepadanya, kecuali orang yang menyimpan kemunafikan di dalam hatinya.”
Guru kami yaitu ‘Aliya al-Khawash berkata: “Hadis ini, beserta hadis sebelumnya, yaitu sabda Nabi saw: Paling dekatnya salah seorang kamu kepadaku adalah pada saat ia mengingatku dan membacakan shalawat untukku, , kami riwayatkan dari sebagian ahli ma’rifat, dari al-Khidhr as, dari Rasulullah saw. Dua hadis ini menurut kami berkualitas shahih dengan derajat keshahihan tertinggi, meskipun para ahli hadis tidak berani menetapkan kesahehannya karena rumitnya istilah yang mereka pergunakan, wallahu a’lam,
Adapun yang menguatkan pendapat ini adalah sebuah hadis yang dikutip oleh as-Sakhawi dari Majd al-Din al-Fairuz Abadi, penulis kamus terkenal, dengan menyandarkan sanad kepada Imam as-Samarqandi. Ia berkata: “Saya mendengar Qidhr dan Nabi Ilyas as berkata: Kami mendengar Rasulullah saw bersabda: Tidak seorang pun yang membaca: Shallallahu ‘ala Muhammad (Semoga Allah memberikan rahmatNya kepada Muhammad), kecuali bahwa manusia akan mencintainya walaupun sebenarnya mereka membencinya. Demi Allah, mereka tidak akan mencintainya kecuali setelah Allah’azza wa jalla mencintai dia.” Dan kami pernah mendengar Rasulullah bersabda dari atas mimbar: ” Barang siapa membaca shalawat ini maka ia telah membuka tujuh puluh pintu rahmat untuk dirinya.”
Al-Hafidz as-Sakhawi juga menukil sebuah hadis dengan sanad tersebut bahwa Imam as-Samarqandi mendengar Khidhr dan nabi Ilyas as berkata: “Adalah pada bani Israil seorang nabi yang bernama Samuel. Dia dikaruniai kekuatan untuk mengalahkan musuh. Pada suatu hari ia pergi berangkat untuk menghancurkan musuh agamanya. Mereka (musuh-musuh- nya) berkata: “Orang ini adalah seorang penyihir; ia datang untuk mengelabui mata kita dan menceraiberaikan pasukan kita, maka hendaklah kita mengajaknya ke tepi pantai, lalu kita menghancurkannya.”Maka berangkatlah ia bersama empat puluh orang pasukan memenuhi tantangan mereka untuk bertempur di tepi pantai. Teman-temannya berkata: ” Apa yang akan kita perbuat?” “Majulah, dan bacalah: Shallallahu ‘ala Muhammad!” kata Samuel. Mereka pun menuruti nasehat- nya; maju dengan membaca shalawat. Keadaan menjadi berbalik sama-sekali; merekalah yang terdesak ke laut dan tenggelam ditelan ombak, semuanya tewas, tidak ada yang tersisa.”
As-Sakhawi juga meriwayatkan bahwa suatu hari, berangkatlah seorang laki-laki dari Syiria menuju Nabi saw Ia berkata: “Ayahku sudah lanjut usia, namun ia ingin sekali melihat wajahmu” “Bawalah ia kepadaku.” Sabda Nabi. “Tapi ia tidak bisa melihat. ” Ia mengemukakan alasan.” Katakan kepadanya, bacalah: “Shallallahu’ala Muhammad dalam tujuh malam, maka in akan bisa melihatku dalam mimpi, sehingga kamu bisa meriwayatkan hadis dari aku.” Ia pun kemudian melaksanakannya dan melihat Nabi saw dalam tidurnya, dan hadis ini diriwayatkan
Sumber: Sumber: Afdhal as-Shalawat ‘ala Sayyid as-Sadat, oleh Yusuf ibn Ismail an-Nabhani.
Published with Blogger-droid v2.0.6