Laman

Senin, 13 Agustus 2012

PETUNJUK AL QUR'AN MENYELAMATKAN BISNISKU - CATATAN HARIANKU

Jum'at 27 April 2012

Alhamdulillah, Allah mencurahkan karunia-Nya untukku dan keluargaku. Setelah beberapa bulan aku merasakan beban yang sangat berat, sampai aku menangis dipangkuan ibuku. Kini aku merasakan lepasnya beban-beban itu satu persatu dng karunia dan rahmat-Nya.

Yang harus aku syukuri adalah hikmah dan ilmu yang sangat banyak yang Allah berikan dibalik semua ujian-ujian-Nya. Aku semakin mengenal Allah, aku semakin hati-hati dengan godaan syaitan, dunia dan wanita. Aku semakin kuat dan tangguh untuk terus maju ke depan menggapai semua impian.

Saat Allah menjawab doaku melalui al Qur'an yaitu surat Ibrahim sebagai arahan ke depan dlm melangkah bagiku, maka aku belajar untuk bersyukur atas semua nikmat-Nya. Sangat banyak nikmat Allah yang dicurahkan padaku. Aku harus mengalihkan semua beban ini dengan cara bersyukur. Syukur menghasilkan pikiran dan perasaan yang positif sehingga menghasilkan energi kesuksesan yang sangat dahsyat.

Dan yang lebih khusus lagi tatkala Allah mengibaratkan kalimat yang baik dengan pohon yang baik (Aku berdoa tanggal 14-03-2012) QS Ibrahim 25. Seolah-olah Allah menuntunku untuk menjadi sebuah pohon yang besar, pohon yang rindang dengan akar yang kuat dan kokoh terhujam jauh ke dalam tanah, pohon yang memberikan keteduhan kepada banyak orang dan berbuah lebat untuk membahagiakan siapapun yang berada dibawah naungan rindangnya dedaunan. Pohon yang tidak banyak bicara, diam dalam keheningan batiniah karena selalu disibukkan dengan dzikir, bahkan saat disakiti pun masih tetap diam tidak membalas, justru memaafkan dan tetap memberi kebaikan.

Suatu hari saat saya berdoa meminta petunjuk pada-Nya, Allah menjawab dengan kisah Nabi Nuh yang membuat sebuah bahtera dengan perintah dan petunjuk dari-Nya sebelum datangnya air bah. Aku jadi tersadar bahwa akan datang air bah menghantam bisnisku, dan aku harus menyiapkan sebuah perahu yang aku buat sendiri dengan kedua tanganku. Perusahaan, yayasan dan lembaga keuangan adalah perahu-perahuku secara lahiriah. Secara batiniah, perahu adalah simbol yang punya banyak makna yang mana bisa berarti saya harus tetap tersenyum, lapang dada untuk menciptakan ruang kosong yang luas di dalam hatiku, banyak istighfar dan juga memaafkan, tetap rendah hati. Jangan lari ke gunung, sebagai simbol kemarahan, keangkuhan dng mengandalkan kepintaran otaknya dan makna lainnya yang sejalan. Inilah arahan dari Allah sebagai bentuk persiapan.

Benar, air bah menghantam semua yang aku bangun baik bisnis propertiku, lembaga keuanganku, dan yayasanku. Namun yang terasa sangat berat adalah di bisnis propertiku. Maka aku pun kembali berdoa minta petunjuk kepada Allah untuk persoalanku di bisnis properti. Allah menjawab dengan kisah Nabi Khidr yang mengajarkan hikmah kepada Nabi Musa. Ada tiga hal yang dilakukan oleh Nabi Khidr, pertama menenggelamkan kapal, kedua membunuh anak muda, dan ketiga membangun tembok milik dua anak yatim yang didalamnya tersimpan harta kekayaan. Lalu apa langkah praktis bagiku? Allah memberikan ilham padaku, langkah pertama dengan menenggelamkan semua proyek yang terkait dengan 'dasa samudra', seolah-olah perintahnya adalah 'tenggelamkan kapal di dasar samudra'. Langkah kedua adalah ada anak muda yang berada di dalam perusahaanku yang harus aku matikan statusnya sebagai karyawan perusahaanku, karena ternyata dia salah satu sumber kekisruhan di internal perusahaan. Langkah ketiga adalah membangun tembok properti di dua tempat yaitu purwokerto dan depok yang masing-masing dikendalikan oleh dua orang, yang mana didalamnya tersimpan harta kekayaan yang melimpah.

Perlahan-lahan terbukalah jalan penyelesaian yang menghasilkan hikmah yang luar biasa bagiku. Lalu aku pun kembali berdoa ( Tanggal 01-04-2012) meminta petunjuk kepada Allah tentang semua yang aku alami. Dan Allah dengan kasih sayang-Nya memberikan jawaban melalui al Qur'an surat An Nisa ayat 27-33 halaman 84-85 bahwa semua yang aku alami tujuannya adalah:

27. Dan Allah hendak menerima tobatmu. . .

28. Allah hendak memberikan keringanan kepadamu. . .

Subhanallah. . . semua ujian ini adalah untuk kebaikan dunia dan akhiratku. Kini aku harus diam dalam keheningan zikir khofy yang diajarkan syekh Thariqohku, tidak banyak bicara untuk menyimpan semua rahasia bisnisku dan rahasia batiniahku agar aku menjadi pohon yang sangat besar dan berbuah sangat lebat dengan karunia dan rahmat-Nya. Biarkan orang menyakitiku, namun aku akan tetap memaafkan mereka dan tersenyum seraya berpaling menutup hidungku karena bau busuk mereka yang berebut kotoran dan bangkai dunia.

Allah aku mencintai-Mu.

Allah pun menjawab saat aku dlm perjalanan dari semarang ke purwokerto naik bus nusantara, aku angkat al Qur'an sambil berdoa meminta kekayaan yang melimpah, dan Allah kembali menjawab melalui al Qur'an surat 22 al Hajj ayat 64 halaman 340:

Milik-Nya lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Allah benar-benar Mahakaya lagi Maha Terpuji.

Published with Blogger-droid v2.0.6