Laman

Sabtu, 11 Agustus 2012

AKU DIANTARA KELOMPOK IDIOLOGIS DAN MATERIALISTIS DI PARTAI DAKWAH

Masih ingat ketika di kotaku dulu tahun 1998, aku menjadi kader yang sangat militan di Partai Dakwah ini. Apalagi menyandang gelar Kader Inti yang hanya ada beberapa orang saja yang bertanggungjawab di dua kabupaten. Aku sangat bangga waktu itu, walau pun sering pulang sampai lewat tengah malam hanya untuk membesarkan sebuah partai yang saya yakini sebagai sebuah 'Partai Dakwah'. Sebuah partai yang bekerja tidak hanya untuk menyambut pemilu, tapi bekerja untuk berdakwah dengan landasan 'Idiologi' yang jelas dan juga tujuan yang jelas, bergerak setiap hari sampai datang kemenangan atau syahid di jalan Allah.

Aku masih ingat ketika para pembina di Partai 'saat itu' menjelaskan bahwa dakwah kita adalah dakwah manusia mengajak kepada 'Allah' dengan hikmah dan nasehat yang baik untuk mengeluarkan dari kegelapan jahiliyah kepada cahaya Islam. Dakwah yang ditujukan kepada semua manusia tanpa memandang hijau kuning atau putihnya bendera partai. Inilah nilai yang dibawa oleh Partai Dakwah ini sehingga pemilu hanyalah alat untuk mengukur seberapa jauh dakwah ini diterima oleh masyarakat. Dengan nilai-nilai seperti ini, seseorang kader di partai ini akan dinilai berdasarkan kriteria dan keterlibatannya dalam dakwah. Maka dengan hati yang ikhlas dan tanpa pamrih aku korbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemenangan dakwah lewat partai ini. Partai hanyalah sarana dan alat untuk dakwah, sebagaimana parlemen juga menjadi bagian dari mimbar dakwah. Aku yakin banyak kader di partai ini lebih suka jika secara nilai idiologis pendekatan dakwah inilah yang dipakai sampai kapan pun.

Namun, di bulan ini aku terkejut dengan hitungan-hitungan materi rupiah untuk pemenangan pemilu 2014 dari oknum kader-kader yang kebetulan berada di struktural dan yang telah tercemar pikiran materialis, karena mungkin terlalu banyak bicara proyek di parlemen. Jika ingin dicalonkan jadi aleg lewat partai ini ada rupiah yang harus disetor, dengan besaran yang bertingkat sesuai tingkatan daerah-wilayah-pusat. Dan yang lebih mengejutkan lagi adalah uang ini akan dibagikan saat pemilu untuk mendapatkan kursi di dewan. Haaaaaah, katanya ini sudah hasil keputusan struktural. Apakah mereka lupa bahwa suap adalah sebuah kebatilan yang tidak boleh dicampur dengan yang haq? Jika ini benar, maka aleg partai ini akan banyak diisi oleh mereka yang punya RUPIAH bukan mereka yang memiliki RUH DAKWAH.

Aku sedih melihat semua ini, rupiah telah mengalahkan ukhuwah dan rupiah telah dijadikan Ilah selain Allah hanya sekedar untuk sebuah jabatan. Tidakkah bercermin dari ikhwah di Mesir yang memenangkan pemilu karena mereka layak memimpin dilihat dari karya dan keteladanan dalam hal nilai yang semua bisa dibaca oleh masyarakat luas di sana, dan ini proses yang panjang sebagai buah hasil perjuangan berpuluh-puluh tahun dibawah tekanan rezim yang dzalim. Siapa presiden Mesir sekarang? Seorang ikhwah yang hidup sederhana dan hafidz al Qur'an.

Jangan salahkan jika aku berhenti bekerja dengan baju partai ini karena aku merasa malu dan gagal menjadikan kader-kader binaanku untuk tetap istiqomah dalam nilai dakwah dan tarbiyah. Dan jangan salahkan pula jika ini diikuti banyak ikhwah dibelakangku yang bersikap 'partai no, dakwah yes'. Dan jangan salahkan pula jika ada sebagian ikhwah justru berdoa agar tahun 2014 diberi kekalahan dan penurunan suara agar menjadi peringatan bagi semua yang mempertuhankan rupiah dan hanya mengejar kehidupan materi pribadi yang wah.

Aku mencintai proses yang alamiyah sesuai sunnatullah di alam. Jika ada kader yang menginginkan hasil dengan cara instan, maka jelas racun kekuasaan duniawi telah menutupi mata hatinya sehingga lupa bahwa kebenaran harus disampaikan dengan cara yang benar bukan dengan jalan yang batil hanya karena tergesa-gesa untuk memetik buah sebelum matang.

Aku ingin semua kembali ke jalan dakwah. . .:(

Ya Allah menangkanlah dakwah ini dengan cara yang benar, dan masukkanlah kami kedalam mujahid-mujahid-Mu yang tetap isitiqomah di jalan yang benar. Maafkanlah kami jika kami lalai dan tunjukilah kami agar selalu berada di jalan-Mu yang benar.

Published with Blogger-droid v2.0.6