Laman

Selasa, 25 Desember 2007

Pengenalan ISO 9001:2000

Pengenalan ISO 9001:2000

A .Latar belakang dan sejarah perkembangan ISO 9000
ISO singkatan dari International Standardization Organization atau Organisasi Standarisasi Internasional yang merupakan organisasi non pemerintah dan anggotanya terdiri dari badan-badan standarisasi nasional beberapa negara.

ISO-9000 mulai dikeluarkan pada tahun 1987 di Jenewa - Switzerland dan merupakan dokumen standar yang unik yang dapat diterapkan pada hamper semua kegiatan bisnis, karena standard ISO-9000 dapat dipakai sebagai pedoman standard untuk perancangan, pabrikasi, penjualan, dan pelayanan, baik berupa barang maupun jasa (Nugroho, 1997, p 20) Selama perang Dunia ke-2 antara tahun 1939 – 1945, Sekutu Amerika, Inggris dan Perancissecara bersama menghadapi serangan Jerman, Itali dan Jepang mengalami kesulitan karena selain perbedaan bahasa, juga terjadi perbedaan peralatan dan standar satuan teknik yang digunakan dalam perang. Dari sinilah lahir ide untuk melakukan standarisasi, yang pada saat itu penekanannya pada alat-alat perang.

Dalam perkembangan berikutnya, muncul berbagai ide mengembangkan standar di bidang lain juga. Antara tahun 1970-an hingga tahun 1980-an, bidang ilmu kendali mutu berkembang dari ciri utamanya react ive (inspection-dominant) menjadi proactive (system oriented) yang dalam implementasinya berupa perubahan terhadap titik berat pada hasil akhir ke arah proses produksi.Perubahan ini didasarkan pada pola pikir bahwa proses produksi harus dikembangkan dan dijaga secara sungguh-sungguh untuk menghasilkan suatu produk yang bermutu dan selalu dalam keadaaan bermutu.

Dengan adanya usaha membangun standar yang berlaku secara internasional, lahirnya organisasi ISO. Di mana untuk pelaksanaan teknis nya, ISO membentuk tim teknis yang dikenal dengan Technical Committee 176(TC176) atau dikenal sebagai ISO/TC176

B. Perkembangan ISO 9000 series
Pada tahun 1987, ISO/TC176 telah berhasil menyusun sekelompok/ seri standar yang dapat diterima secara international terutama untuk kawasan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) pada masa itu yang diberi nama ISO 9000 ser ies version 1987. Dalam perkembangannya, ISO 9000 yang disusun pada tahun 1987 tersebut mengalami perbaikan pada tahun 1994 yang dikenal sebagai ISO 9000:1994 series. Pada versi ini model sertifikasi yang bisa diperoleh ada 3 jenis yaitu ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003. Pada 15 Desember tahun 2000, seri ISO 9000 kembali mengalami perubahan yang lebih mengarah ke Total Quality Management, Seri ini dikenal sebagai ISO 9000:2000. Bagi organisasi yang telah menerapkan ISO 9000 seri sebelumnya diharuskan sudah mengikuti veri terbaru jika masih ingin memegang sertifikat ISO 9000.

C. Delapan Prinsip Manajemen Kualitas
Kalau kita melihat bab 2 Quality Management system dari ISO 9000:2000 Quality Management Systems-Fundamentals and vocabulary, terlihat bahwa ISO 9001:2000 saat ini didasarkan pada 8 Prinsip Manajemen Kualitas. Agar berhasil memimpin dan mengopeasikan organisasi diperlukan direksi/petunjuk dan kendali yang sistematik dan transparan. Sukses dapat dihasilkan dari implementasi dan pemeliharaan sebuah sistem manajemen yang didesain untuk meningkatkan kinerja secara berkelanjutan serta memenuhi kebutuhan seluruh pihak yang terlibat.
Delapan prinsip manajemen kualitas yang telah diidentifikasikan yang dapat digunakan oleh manajemen tingkat atas untuk memimpin organisasi ke arah peningkatan kinerja adalah :

1. Berfokus kepada pelanggan (customer focus). Sebuah organisasi bergantung kepada pelanggannya, sehingga perlu mengerti kebutuhan pelanggan saat ini dan kebutuhan mendatang pelanggannya, organisasi harus dapat memenuhi kebutuhan dan berjuang untuk melampaui harapan pelanggan. Sebagai ilustrasi; Sebuah sekolah/ perguruan tinggi tidak dapat dikatakan sebagai sebuah sekolah atau perguruan tinggi jika tidak ada pelajar atau mahasiswanya.

2. Kepemimpinan (leadership). Pemimpin harus menetapkan tujuan dan arah organisasi. Mereka harus menciptakan suatu lingkungan kerja yang baik dimana semua personil dapat terlibat penuh dalam mencapai tujuan organisasi.

3.Keterlibatan semua orang (involvement of people). Personil di setiap tingkatan adalah hal yang penting dari suatu organisasi dan keterlibatan kemampuan mereka dapat sangat bermanfaat bagi perusahaan.

4. Pendekatan proses (process approach). Hasil yang diinginkan dapat dicapai dengan lebih efisien ketika kegiatan dan sumber daya yang ada dikendalikan sebagai suatu proses.

5. Manajemen dengan pendekatan sistem (system approach to management). Mengidentifikasi, mengerti dan menangani semua proses yang berhubungan sebagai suatu sistem yangdapat memberi kontribusi pada efektifitas dan efesiensi organisasi.

6. Peningkatan berkelanjutan (continual improvement). Peningkatan berkelanjutan dari performa keseluruhan organisasi harus menjadi tujuan tetap dari organisasi.

7. Pendekatan fakta untuk pengambilan keputusan (factual approach to decision making). Keputusan yang efektif dalam organisasi didasarkan pada analisa data dan informasi.

8. Relasi dengan pemasok yang saling menguntungkan (mutually beneficial supplier relationships). Organisasi dan para pemasoknya merupakan hubungan yang saling bergantung dan saling menguntungkan sehingga dapat memperkuat kemampuan keduanya untuk menciptakan nilai.


Semoga bermanfaat.