Sahabat, sudah beberapa hari saya tidak mengirim SMS
Motivasi Gratis ‘Semangat Pagi Sahabat’, karena ada hal-hal luar biasa yang
saya hadapi di bisnis properti. Saya harus menyelesaikan pekerjaan rumah
terkait 5 (lima) lokasi properti yang dibuka di tahun 2011. Apa yang saya
rencanakan di keseluruhan properti yang saya buka atas nama PT. Tito Rumpun Sehati
meleset dari perencanaan. Banyak faktor yang mempengaruhinya, walaupun demikian
saya bersyukur dengan ujian ini karena saya bisa belajar lebih banyak lagi.
Dan yang menjadi saya kaget adalah komentar dan tuduhan yang menyudutkan saya. Namun, saya cepat bisa mengendalikan hati ini, saya langsung berdoa pada Allah agar orang yang melakukan seperti ini dimaafkan dan diampuni dosa-dosanya serta dimasukkan ke dalam syurga-Nya. Lalu saya kembali tersenyum, dan saya ucapkan terima kasih.... 'saya telah memaafkan..'
Dan yang menjadi saya kaget adalah komentar dan tuduhan yang menyudutkan saya. Namun, saya cepat bisa mengendalikan hati ini, saya langsung berdoa pada Allah agar orang yang melakukan seperti ini dimaafkan dan diampuni dosa-dosanya serta dimasukkan ke dalam syurga-Nya. Lalu saya kembali tersenyum, dan saya ucapkan terima kasih.... 'saya telah memaafkan..'
Saya masih ingat ada dua orang yang menghimpun investasi mengatasnamakan saya dan perusahaan saya, lalu uang itu dipergunakan untuk pribadi, dan saya memaafkannya. Dan ini hanyalah UJIAN KESABARAN dan KEJUJURAN. Yang jelas, setiap investasi yang masuk ke perusahaan jika itu ada akan dibukukan dibagian Finance, karena urusan keuangan langsung ditangani oleh bagian Finance.
Disini saya hanya akan bercerita tentang hal-hal yang saya alami di properti sepanjang tahun 2009-2011 dan juga berbagi pengalaman yang mungkin bermanfaat untuk banyak sahabat di seluruh Indonesia.
Disini saya hanya akan bercerita tentang hal-hal yang saya alami di properti sepanjang tahun 2009-2011 dan juga berbagi pengalaman yang mungkin bermanfaat untuk banyak sahabat di seluruh Indonesia.
Di awal tahun 2009 saya belumlah terpikir untuk mengajarkan
properti ke orang lain, karena saya tahu ilmu yang saya miliki tentang hal ini
belumlah cukup. Yang saya lakukan di mana-mana hanya mengisi training ‘RSQ
Power’ yang saya sendiri tidak meminta ‘upah’ alias saya gratiskan sejak tahun
2007 akhir. Ternyata dari peserta training ini ada yang berminat untuk belajar
properti dengan saya. Saya tidak berpikir panjang, dan saya pun menggratiskan
ilmu properti ini kepada siapa yang mau belajar. Saya memang gampang sekali
memberi jika apa yang saya beri bisa bermanfaat untuk orang lain, apalagi saya
ingin Indonesia menjadi Negara yang Sehat Kuat dan Dahsyat. Semangat berbagi
dan memberi ilmu inilah yang menjadikan saya kurang selektif dalam menerima ‘murid’
yang belajar di property.
Bahkan di antara tahun 2009 s.d 2010, semangat mengajarkan
ilmu ini saya coba untuk dibingkai dalam wadah ‘Kolam Emas Indonesia’ dan juga
dalam bentuk training ‘Quantum Properti’. Dari sinilah mulai tumbuh properti-properti
yang dibangun bersama mereka yang belajar, dan satu hal bahwa saya tidak minta ‘tarif’
khusus untuk proses pembelajaran ini. Padahal secara pribadi, banyak sekali
biaya yang harus saya keluarkan untuk proses pendampingan di properti ini.
Dengan berjalannya waktu, persoalan semakin menggelembung
laksana bom waktu. Di beberapa tempat lokasi properti, dilakukan langkah
membuka investasi untuk pembiayaan properti. Nilai investasi yang dibuka untuk
masing-masing properti hanya maksimal 20% dari nilai total harga tanah.
Perhitungan awal, investasi ini aman karena semua akan tertutup dengan cash
flow konsumen yang melakukan DP pembelian properti. Ternyata saya baru sadar
menjelang akhir 2011, setelah banyak sahabat memberi masukan yang sangat
positif kepada saya karena kasih sayang mereka kepada saya, dan merasa kasihan
kepada saya dengan banyaknya siswa yang mundur dari pembelajaran disaat proses
masih berjalan sehingga beban financial yang saya tanggung sangatlah ‘tidak
manusiawi’. Dan ditambah rencana manusia tidaklah sama dengan apa yang Allah
kehendaki.
Dari sinilah awal bagi saya untuk mengambil sikap yang
sangat menentukan perjalanan ke depan. Saya putuskan untuk mengambil tanggung
jawab 100% atas semua properti yang dibangun dengan menggunakan PT. Tito Rumpun
Sehati, nama baik perusahaan menjadi taruhan. Inilah yang menjadikan saya
tangguh dan tetap kokoh di bisnis properti.
Ternyata seorang pengembang harus mengetahui ribuan hal,
antara lain mengenai tanah dan peruntukannya, proses pelepasan hak, proses
perijinan yang berbeda-beda untuk tiap daerah, dukungan KPR dari perbankan,
marketing, administrasi proyek dan lain sebagainya. Tidak ada seseorang pun
yang dapat menjadi pengembang yang sukses hanya dalam waktu semalam, karena ada
begitu banyak hal yang harus dipelajari terlebih dahulu. Bagi saya, ini adalah
sebuah tantangan dan petualangan. Yang jelas, saya tidak akan menyalahkan siapa
pun atas semua kejadian ini, karena semua ini adalah takdir Allah yang harus
saya terima dengan ikhlas, lalu saya pasrahkan kepada-Nya.
Saya belajar negosiasi, saya datangi satu persatu
orang-orang yang invest ke Perusahaan saya dan menceritakan apa adanya tentang
kendala yang terjadi di lapangan, dan juga kepada para pemilik lahan yang
sampai hari ini belum lunas dibayar. Di samping itu juga via telepon dan sms
jika saya tidak bisa mendatangi untuk silaturahim. Saat kebanyakan orang
mendengar kata negosiasi, mereka biasa membayangkan dua musuh berwajah dingin
yang saling pandang dan duduk berseberangan kursi di belakang meja pertemuan
dan saling beragumentasi. Bukan itu sebenarnya yang terjadi setelah saya
melangkah dengan hati yang jernih dan senyuman yang mengiringi detik-detik
negosiasi. Alhamdulillah, saya bernegosiasi untuk menang, dan saya pun menang.
Dengan ijin Allah di awal bulan Maret 2012 saya bisa negosiasi dengan hasil
yang spektakuler pada sebuah instansi dimana hari itu juga 130 unit rumah
terjual. Dari hasil ini, banyak Bank yang berebut untuk mengambil porsi pembiayaan
konstruksi untuk satu lokasi properti yang saya buka di daerah Purwokerto.
Keputusan penting lainnya terkait dengan apa yang saya alami
adalah saya menyadari akan kapasitas maksimum seseorang untuk memecahkan
masalah secara eksklusive. Saya putuskan bahwa maksimum hanya 3 proyek properti
yang mampu saya tangani secara eksklusive. Dalam hal ini saya sangat berterima
kasih kepada Bpk. Ari Suharso seorang Kepala KCP Bank Syariah Mandiri di Depok.
Beliau menemui saya di Kantor Graha Mampang Mas Depok, memberi masukkan hal ini
dan menjelaskan bahwa ini berdasarkan training yang Beliau terima.
Keputusan ini menjadikan saya harus memilih dari lima proyek
yang saya buka di bawah PT Tito Rumpun Sehati mana yang harus dipertahankan,
maka saya putuskan:
Properti yang dipertahankan adalah:
- Graha Wiradadi Regency di Wiradadi Kec. Sokaraja Purwokerto
- Graha Mampang Mas di Keluarahan Mampang kec. Pancoran Mas Depok
- Tiara Regency di Kec. Bangsri Jepara
Properti yang saya delegasikan ke anak perusahaan adalah
Bendar Baru Regency di Kec. Juana Kab. Pati. Kemudian yang saya putuskan untuk yang
dilepas adalah Tiara Green City di Bergas Kab. Semarang.
Keputusan ini berimplikasi yang cukup luar biasa pada
langkah-langkah bisnis saya di properti. Beberapa lokasi yang masih dalam tahap
“survai dan negosiasi” saya hentikan. Saya fokuskan pikiran dan tenaga untuk
menyelesaikan 3 lokasi properti dulu. Alhamdulillah.... Direktur PT. Tito
Rumpun Sehati mendukung saya dan memang seperti inilah yang diharapkan oleh
Beliau.
Keputusan berikutnya adalah, saya hentikan pembukaan
investasi properti yang justru memberatkan langkah-langkah saya ke depan,
apalagi ada pihak-pihak yang menjadikan ini sebagai fitnah. Saya ingin
kerjasama yang seimbang dan saling menguntungkan dengan kaidah-kaidah yang
Islami, dengan siapa saja yang mau berbagi keuntungan dan juga berani untuk
menanggung resiko kerugian. Di titik ini saya tersenyum, karena saya dapatkan
ilmu yang sangat dahsyat di properti yang tidak saya ajarkan kepada siapapun,
apalagi saya juga memutuskan untuk tidak membuka training properti. Mohon maaf
sekali lagi, saya tidak lagi membuka training dan menerima siswa untuk bisnis
properti. Pertimbangan salah satunya adalah tidak semua orang mampu menanggung
resiko besar di bisnis properti.
Dan terakhir, terima kasih atas semua kriktikan dan dukungan
bahkan cacian yang saya terima. Semua menjadikan saya lebih baik dari
kemarin........ Dan salut pada sahabat saya yang via telepon dan sms bahkan
datang ke rumah untuk meminta maaf kepada saya karena telah berprasangka yang
tidak-tidak kepada saya, dan menyampaikan dukungan kepada saya atas apa yang
saya alami di bisnis properti. Tetap semangat pagi.... Saya akan BUKTIKAN......
inilah saya !!!!!