Laman

Senin, 02 Oktober 2017

HAKIKAT NIKMAT

Allah SWT berfirman:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ  ۖ  وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."
(QS. Ibrahim 14: Ayat 7)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

*Semangat Pagi Sahabat*

Sahabat yang merindukan syurga, tidakkah engkau tahu bahwa apa yang Allah SWT sebut kebaikan, itu lebih banyak dari apa yang terjangkau oleh bayanganmu. Bahwa nikmat itu bukan hanya kelezatan dan apa yang disukai sesuai karakternya.

Imam al Ghazali mengatakan dalam kitab _Minhaj al- 'Abidin ilal-Jannah_: *"Nikmat itu sejatinya adalah apa yg menambah tinggi derajat. Karena itu, nikmat juga disebut sebagai pertambahan (Ziyadah). Jika kesulitan menjadi sebab bertambahnya kemuliaan dan bertambah tinggi derajat seorang hamba, maka kesulitan pun sebenarnya adalah nikmat, meski engkau selalu menganggapnya kesulitan dan ujian berdasarkan lahiriahnya. Sadarilah hal ini*"

Tidakkah engkau tahu wahai sahabat bahwa Nabi saw memuji dan bersyukur kepada Allah atas kesulitan sebagaimana Beliau bersyukur atas kesenangan, dengan mengatakan, *"Segala puji bagi Allah atas hal yang menjengkelkan dan menggembirakan."*

Mari awali pagi ini dengan rasa syukur yang melimpah.

*Hamba Allah*
����������